Selasa, 29 Maret 2011

Negara Utara VS Negara Selatan

REVIEW NEGARA UTARA DAN NEGARA SELATAN

A.NEGARA UTARA DAN NEGARA SELATAN
NEGARA UTARA
Negara- negara bagian utara disebut juga dengan negara-negara maju. Negara maju berarti negara yang berpedapatan perkapita tingg, menikmati standar hidup yang relatif tinggi melalui teknologi tinggi dan ekonomi yang merata.
Negara-negara bagian selatan atau disebut juga sebagai negara berkembang adalah negara dengan rata-rata pendapatan yang rendah, infrastruktur yang relatif terbelakang, dan indeks perkembangan manusia yang kurang dibandingkan dengan norma global.
Pengecualian terjadi untuk Australia dan Selandia baru. Meskipun letaknya di Selatan, tapi keduanya tergolong negara maju.

B. DAFTAR NEGARA UTARA DAN NEGARA SELATAN

Negara utara dan selatan dibatasi dengan garis hitam, terkecuali Australia dan Selandia baru yang letaknya di selatan, tetapi tergolong negara maju.


NEGARA UTARA / NEGARA MAJU
Anggota Uni Eropa: Austria, Jerman, Belanda, Belgia, Yunani, Portugal, Denmark, Irlandia, Spanyol, Finlandia, Italia, Swedia, Prancis, Luxemburg, dan Inggris
Negara non-UE: Andorra, Norwegia, Islandia, San Marino, Liechtenstein, Swiss, Monaco, Vatikan
Negara bukan Eropa: Australia, Jepang, Kanada, Selandia Baru, Korea Selatan, Singapura, Hongkong, Taiwan, Israel, dan Amerika Serikat

NEGARA SELATAN / NEGARA BERKEMBANG
Benua Asia : Kazakstan, Uzbekistan, Arab, Irak, Iran, Indonesia, Malaysia, Papua Nugini, Brunei Darussalam, Bangladesh, India, Nepal, Srilanka, Laos, Vietnam, Kamboja, Taiwan,
Benua Afrika : Kongo, Madagascar, Mesir, Kamerun, Zimbabwe, Afrika Selatan, Moroko, Sudan.
Benua Amerika : Brazil, Ecuador, Argentina.

HUBUNGAN NEGARA UTARA DAN NEGARA SELATAN
Hubungan yang terjalin antara negara-negara utara dan negara-negara berkembang terutama di bidang ekonomi. Bentuk hubungannya berupa kerjasama kedua negara utara dan selatan. Biasanya negara utara akan menanamkan modalnya ke negara selatan dalam bentuk didirikannya perusahaan-perusahaan asing. Nantinya keuntungan akan diterima kedua pihak. Negara penerima modal akan menerima keuntungan berupa penarikan pajak, pembangunan dan pembagian keuntungan. Sedangkan negara pemberi modal akan terpenuhi kebutuhan nasionalnya.

Negara utara sangat maju dibidang teknologi, namun minim sumber daya alam. Sedangkan kondisi negara berkembang terjadi berkebalikan yaitu sumber daya alam yang melimpah, namun teknologi minim. Negara utara membutuhkan negara selatan sebagai pemasok sumber daya ekstraktif. Biasanya negara utara mengimpor bahan mentah dari negara selatan, kemudian di olah menjadi barang jadi. Setelah itu dijual kembali di negara selatan atau untuk pemenuhan kebutuhan nasionalnya.

Bentuk kerjasama lain antara negara utara dan negara selatan adalah pemberian pinjaman modal. Pinjaman modal diberikan oleh negara selatan untuk membantu meningkatkan perekonomian dalam negeri. Sistem kredit pembayarannya bisa berupa suku bunga, transfer surplus dan kapital.

SIFAT HUBUNGAN KERJASAMA NEGARA UTARA DAN NEGARA SELATAN
Pengambilan sumber daya ekstraktif milik negara selatan oleh negara utara bersifat ekspolitatif. Negara utara terus berusaha memaksimalkan pengambilan sumber daya milik negara selatan untuk memenuhi kebutuhannya. Sering yang terjadi, kerjasama yang dibuat lebih menguntungkan negara utara dari pada seimbang. Misalnya kerjasama Indonesia-Amerika dalam PT.Freeport. Semula kerjasama ini adalah pengambilan batu bara oleh Amerika didaerah Papua. Pada kenyataanya ketika diadakan inspeksi, yang diambil oleh Amerika bukan hanya batu bara, melainkan emas dan hal itu sudah terjadi berpuluh-puluh tahun tanpa ada penanggulangan apapun.

Tenaga kerja buruh di negara selatan juga tereksploitasi oleh negara utara. Pendirian pabrik industri negara utara di negara selatan menyerap tenaga kerja lokal yang jumlahnya sangat banyak. Namun, pemberian upah minim dengan waktu kerja yang sangat lama membuat hal ini termasuk pengekploitasian tenaga kerja. Eksploitasi tenaga kerja di negara selatan semakin meningkat karena upah butuh yang rendah menyebabkan lebih banyak lagi perusahaan negara utara yang ingin menanamkan modalnya di negara selatan.

Pemberian kredit modal oleh negara utara kepada negara selatan hanya membuat ketergantungan yang tidak sehat terhadap negara utara.

8 komentar: